Kota Tangerang, MediaPers.com– Sabtu, 28 Juni 2025. Sebanyak 14 tim dari tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) antusias mengikuti Lomba Pembacaan Dhammapada yang digelar oleh Altar & Cetiya Milek Hud di Jalan Asem, Kota Tangerang, pada Sabtu (28/6). Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai.
Lomba yang mengangkat tema pembacaan syair-syair suci Dhammapada ini diikuti oleh 7 tim dari jenjang SD (kelas 4 hingga 6) dan 7 tim dari jenjang SMP (kelas 7 hingga 9). Kegiatan dimulai dengan pengundian nomor tampil peserta, kemudian dilanjutkan dengan pujian penghormatan kepada Tiratana: Buddha, Dhamma, dan Sangha.
Dalam sambutannya, YM. Bhante Nuh Mahathera menyampaikan rasa bahagia atas terselenggaranya kegiatan positif ini. “Saya mengapresiasi kerja keras panitia dalam mempersiapkan acara ini. Semoga lomba Dhammapada hari ini berjalan dengan lancar. Dalam lomba pasti ada yang menang dan kalah, namun yang terpenting adalah semangat anak-anak untuk belajar Dhamma,” ujar Bhante.
Ketua panitia, Husen atau yang akrab disapa Bancuan, menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membentuk wadah pertemuan bagi generasi muda Buddhis. “Kami ingin memberi ruang bagi anak-anak agar berani tampil dan ikut melestarikan ajaran Buddha melalui pembacaan Dhammapada,” tuturnya.
Para peserta tampil membacakan satu syair wajib dan dua syair pilihan yang disertai dengan terjemahannya, dibawakan secara bergantian. Untuk tingkat SD, syair wajib yang dibacakan adalah Dhammapada syair 398, dengan pilihan antara syair 109 dan 110 atau syair 267 dan 268. Sementara untuk tingkat SMP, syair wajib adalah Dhammapada syair 387 dengan pilihan antara syair 19 dan 20 atau syair 44 dan 45.
Juri lomba, Jumarni, M.Pd.B. dan Ratna Dewi, S.Pd., menilai para peserta berdasarkan lima kriteria utama, yakni:
1. Ketepatan membaca sesuai tanda baca bahasa Pali dan irama
2. Vokal dan artikulasi
3. Intonasi serta penghayatan
4. Kekompakan suara
5. Etika dan estetika penampilan
Salah satu pendamping peserta, Samini, S.Ag., menyatakan harapannya agar anak-anak dapat melafalkan Dhammapada dengan intonasi dan tanda baca yang tepat. “Dhammapada merupakan khotbah-khotbah Sang Buddha yang penting untuk dipahami dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Acara ini ditutup dengan penuh semangat dan antusiasme dari peserta dan pendamping. Terlepas dari hasil perlombaan, semangat untuk mengenal dan mempraktikkan ajaran Buddha sejak dini menjadi pencapaian utama dari kegiatan ini. (rfn)