Tangerang, Mediapers.com. 17 Juli 2025 — Dr. Li. Edi Ramawijaya Putra, M.Pd. Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya Tangerang Banten, dalam sambutannya pada acara groundbreaking pembangunan Gedung Pusat Layanan Informasi Pendidikan, menyampaikan rasa syukur dan penghargaan mendalam atas terlaksananya momentum bersejarah tersebut.
“Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan nikmat-Nya hari ini kita bersama-sama menyaksikan sebuah peristiwa bersejarah, a very historic moment, yaitu peletakan batu pertama pembangunan Gedung Pusat Pelayanan Informasi Pendidikan STABN Sriwijaya,” ujar Ketua STABN Sriwijaya di hadapan tamu undangan, termasuk Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA.
Gedung ini akan dibangun sekitar 2.000 meter persegi di atas lahan negara seluas 6.000 meter persegi di kawasan Cisauk, Kabupaten Tangerang, melalui proses pengadaan yang dilaksanakan secara terbuka oleh Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) Kementerian Agama. Penetapan kontrak dilakukan pada 18 Juni 2025.
Dalam sambutannya, Ketua STABN Sriwijaya juga menekankan posisi strategis lembaga ini sebagai satu-satunya perguruan tinggi keagamaan buddha negeri di Kabupaten Tangerang. Berdiri sejak 2002, STAB Sriwijaya di negerikan melalui Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2005 yang ditandatangani oleh Presiden RI saat itu, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono.
Ia juga mengapresiasi perhatian berbagai pihak, termasuk Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang telah menghibahkan gedung tiga lantai di kampus utama BSD Edutown Serpong. Tak lupa ia menyebut kontribusi tokoh-tokoh Buddhis seperti Anwar Husein dan Eeng Wijaya, serta dukungan dari Menteri Agama terdahulu, Bapak M. Basyuni, dalam perjalanan lahirnya STABN Sriwijaya.
“Melalui sinergi teknokratis, khususnya dengan Ditjen Bimas Buddha di bawah arahan Dirjen Bimas Buddha, kami terus meningkatkan kapasitas sebagai kampus yang berdampak, bermaslahat, dan memberi manfaat. Ini sejalan dengan arah pembangunan nasional dan dokumen Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” ujarnya.
Ketua STABN juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengusulkan perubahan status dari sekolah tinggi menjadi institut agama Buddha negeri pertama di Indonesia. Usulan tersebut telah ditindaklanjuti melalui surat Menteri Agama Nomor B-411/MA/OT/00/12/2024 tertanggal 11 Desember 2024, yang diajukan ke Kementerian PAN-RB.
Ia pun menyampaikan pesan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan—baik penyedia konstruksi, pengawas, hingga internal kampus—untuk bekerja dengan integritas dan profesionalisme.
“Membangun gedung ini bukan hanya membangun dinding dan tiang, tetapi membangun peradaban bagi generasi masa depan—anak cucu kita yang akan mengisi Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Lebih dari sekadar fasilitas, gedung ini akan menjadi pusat layanan yang inklusif. Perpustakaan kampus akan dipindahkan ke lokasi ini agar dapat diakses masyarakat sekitar, khususnya warga Desa Dangdang dan Kecamatan Cisauk, untuk meningkatkan literasi dan akhlak sosial.
Gedung ini juga akan dimanfaatkan untuk kegiatan perkuliahan pascasarjana, kuliah berbasis proyek dan problem solving, serta seminar, workshop, dan kegiatan akademik lain yang mendukung penguatan profil lulusan berdaya saing.
Menutup sambutannya, Ketua STABN Sriwijaya memohon kesediaan Menteri Agama untuk memberikan arahan sekaligus meresmikan seremoni groundbreaking sebagai penanda ditanamkannya akar-akar kebajikan di tempat tersebut.
“Ketika akar ini tertanam, maka pohon, dahan, ranting, daun, dan buah akan tumbuh menjalar, memberi kehidupan bagi semesta yang haus akan amal, kebaikan, dan kesalehan,” tutupnya penuh harap. (rfn)