Jakarta, Mediapers.con. Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) mengajak seluruh pihak untuk bijaksana dalam menyikapi perbedaan pendapat terkait aksi unjuk rasa yang marak terjadi akhir-akhir ini. Publik diminta menjaga ketenangan, menghindari tindakan anarkis, serta bersama menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Dalam beberapa hari terakhir, ruang publik kita kembali diwarnai dengan unjuk rasa. Gelombang suara, spanduk, dan perbedaan pendapat menghiasi jalanan, sementara linimasa media sosial dipenuhi dengan berbagai narasi, informasi, hingga disinformasi. Dalam situasi seperti ini, bagaimana kita sebagai masyarakat dapat menyikapinya dengan kepala dingin dan hati yang bijak,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Hikmahbudhi, Candra Aditya Nugraha, kepada wartawan, Senin (1/9).
Candra menegaskan bahwa demonstrasi merupakan hak konstitusional rakyat sebagaimana dijamin Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 serta Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998. Namun, ia mengingatkan bahwa demonstrasi yang tidak terkendali berpotensi menimbulkan gesekan sosial dan konflik.
“Setiap rakyat memiliki martabat yang tidak boleh direndahkan. Demonstrasi yang disertai kekerasan, vandalisme, atau pelecehan adalah pengingkaran terhadap martabat kemanusiaan. Prinsip ahimsa atau tanpa kekerasan harus dijadikan pegangan,” ujarnya.
Sebagai bentuk penyikapan, Hikmahbudhi menggelar Doa Bersama untuk Negeri. Menurut Candra, doa merupakan langkah strategis menanamkan spiritualitas dan humanisme di tengah narasi politik yang keras dan penuh polarisasi.
“Aksi ini bukan pengabaian terhadap persoalan struktural, melainkan upaya menghadirkan respons intelektual, spiritual, dan transformatif. Doa ribuan anak muda untuk negeri ini adalah suara yang tidak boleh diabaikan,” katanya.
Hikmahbudhi juga menyampaikan duka cita atas gugurnya pejuang keadilan Affan Kurniawan serta menegaskan komitmen mengawal transparansi kebijakan, termasuk desakan pencabutan tunjangan DPR RI dan evaluasi oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terhadap anggota DPR yang bermasalah.
Di akhir pernyataannya, Candra menegaskan dukungan Hikmahbudhi terhadap langkah kepolisian dalam menjaga keamanan.
“Kami mendukung POLRI menindak tegas pelaku kerusuhan dan siap bersama aparat menjaga kamtibmas agar tetap kondusif. Aspirasi harus disampaikan dengan damai, tanpa merusak fasilitas umum atau tindakan anarkisme lainnya,” tegasnya.(dwi/rfn)