Jakarta, MediaPers.com 4 Oktober 2025 — Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Pemanfaatan Media Teknologi untuk Kalangan Pemuda-Pemudi Agama Buddha” bertempat di Ballroom Hotel Hariston, Jalan Kembangan, Jakarta Barat.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 150 peserta yang terdiri dari pemuda-pemudi Buddhis berusia 15–30 tahun, berasal dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di wilayah DKI Jakarta. Sejak pukul 09.00 WIB, para peserta telah memenuhi ruang ballroom untuk mengikuti rangkaian pelatihan yang berlangsung hingga sore hari.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI Jakarta, Fajar Eko Satriyo, yang diwakilkan oleh H. Mukhlis. Turut hadir pula Pembimas Agama Buddha DKI Jakarta, Suliarna, bersama Penyelenggara Buddha Jakarta Utara, Mugiyanto, Jakarta Barat, Jasman, dan Jakarta Selatan, Riyadi.
Selain itu, hadir pula para Sangha, yaitu YM Bhiksu Samanta Kusala Mahāsthavira, YM Bhiksu Sapta Virya Mahāsthavira, YM Bhiksuni Mana Yuan, YM Bhiksuni Shi Ming Kwan, dan YM Bhiksuni Shi Ming Xiu. Mereka turut mendampingi Ketua DPD WALUBI DKI Jakarta, Esther Setiawati Santoso, beserta Sekretaris Hariyanto dan jajaran pengurus lainnya.
Pelatihan menghadirkan tiga narasumber ahli di bidang media dan teknologi yang membagikan pengetahuan tentang pemanfaatan media digital secara positif serta teknik pembuatan konten yang bermanfaat bagi masyarakat.
Narasumber pertama, Irwan Tjahyadi, seorang kreator konten edukatif seputar kesehatan mental, menekankan pentingnya kesadaran akan kesehatan psikologis di kalangan generasi muda.
“Generasi Z perlu memahami cara menjaga kesehatan mental agar tidak mudah stres dalam menghadapi tantangan kehidupan digital,” ujarnya.
Narasumber kedua, Elsa Novita, kreator konten yang fokus pada budaya dan tradisi masyarakat, mengajak para peserta untuk mencintai budaya bangsa di tengah arus modernisasi.
“Kemajuan teknologi jangan membuat kita melupakan akar budaya sendiri. Justru teknologi bisa menjadi sarana memperkenalkan budaya ke dunia,” katanya.
Sementara itu, Widhia Seni Handayani, dosen dari salah satu universitas di Tangerang, menutup sesi dengan materi tentang teknik penulisan berita dan publikasi di media sosial secara efektif dan etis.
Salah satu peserta, Fikko, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi generasi muda Buddhis di Jakarta.
“Pelatihan ini membuka wawasan kami untuk lebih bijak bermedia sosial dan tetap mengangkat nilai-nilai budaya bangsa. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa sering diadakan agar literasi digital pemuda Buddhis semakin meningkat,” ujarnya. (dwi/rfn)