Jakarta, 10 Desember 2025 — Mediapers.com. Di tengah pesatnya arus informasi digital, peran generasi muda dalam menjaga ruang digital yang sehat menjadi semakin penting. Berangkat dari kesadaran tersebut, Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI) menggelar Seminar Literasi Digital bertajuk “Youth Digital Empowerment” di Sekolah Dhammasava, Angke, Jakarta Barat.
Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini diikuti sekitar 100 siswa dan siswi tingkat SMA dan SMK Sekolah Dhammasavana. Seminar ini menjadi ruang edukatif sekaligus inspiratif bagi pelajar untuk membangun kesadaran kritis, etis, dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi digital di kehidupan sehari-hari.

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) HIKMAHBUDHI, Candra Aditya Nugraha. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab moral sebagai agen perubahan untuk hadir di tengah masyarakat, khususnya generasi muda, dalam membangun ekosistem digital yang cerdas dan beradab.
Kepala Sekolah SMA Dhammasavana, Drs. Cecep, mengapresiasi inisiatif HIKMAHBUDHI yang dinilainya selaras dengan kebutuhan dunia pendidikan saat ini. Ia menyampaikan bahwa kolaborasi antara mahasiswa, sekolah, dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) merupakan langkah strategis dalam membekali pelajar menghadapi tantangan era digital.

Sekretaris Jenderal PP HIKMAHBUDHI, Dwi Purnomo, yang hadir sebagai narasumber utama, memaparkan materi mengenai pentingnya etika bermedia sosial. Ia mengajak para pelajar untuk menjaga kesantunan digital, menghindari ujaran yang mengandung unsur SARA, serta meningkatkan literasi kritis agar tidak mudah terjebak dalam arus disinformasi dan berita hoaks.
Seminar berlangsung dengan suasana interaktif dan partisipatif. Para siswa tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan, tercermin dari keaktifan mereka dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Pertanyaan yang diajukan tidak hanya mencerminkan rasa ingin tahu, tetapi juga kepedulian terhadap isu-isu aktual, salah satunya terkait praktik judi online dan korelasinya dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Kegiatan ditutup dengan penyampaian kesimpulan oleh moderator yang menegaskan bahwa literasi digital bukan sekadar kemampuan teknis, melainkan bagian dari proses pembentukan karakter pelajar. Melalui kegiatan ini, diharapkan generasi muda mampu menjadi pengguna media digital yang cerdas, kritis, dan beretika, serta turut berkontribusi menciptakan ruang digital yang aman dan bermartabat. (red/rafian)














